Welcome

Clock

Selasa, 31 Juli 2012

Puasa Sebagai Media Perbaikan Diri

Ibadah puasa disebut juga sebagai media pendidikan. Karena keharusan berpuasa itu tidak hanya diwajibkan kepada umat akhir zaman. Tetapi sebelumnya juga sudah diwajibkan sebagaimana diterangkan dalam Alquran Surah Al Baqarah ayat 183. Kemudian kewajiban itu tetap setiap tahunnya dan jumlah untuk latihan itu pas 30 hari.
Jadi, bagi orang yang menginginkan ada perubahan pasti dia bersungguh-sungguh dalam Ramadan ini, bukan hanya menahan haus dan lapar di siang hari. Pasti dia punya target.
Misalkan, seorang pedagang yang sebelumnya kurang jujur. Dia punya target setelah bulan puasa saya harus dapat menghilangkan penyakit ketidakjujuran. Maka sebulan penuh, 30 hari selama berdagang dia berusaha jujur. Kemudian melayani para pembeli dengan baik dan meniatkan untuk ibadah.
Begitu juga bagi kalangan profesional seperti wartawan, advokat, dokter, maupun guru, dosen, PNS, buruh, dan lain sebagainya. Pasti selama 30 hari ini berusaha mengubah akhlak dan sikap bekerja lebih baik dari hari-hari yang lewat. Ketika dia sering meninggalkan waktu kerjanya, karena ingin mengubah dirinya, mengendalikan keinginan bolos, maka 30 hari ia usahakan betul. Begitu juga ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat, dia maksimalkan dengan sebaik mungkin.
Nah, itu perubahan dari segi akhlak sosialnya. Kemudian dalam hal ibadah bagi orang-orang yang selama ini ketika sebelum bulan Ramadan perasaan malasnya sangat tinggi sekali dalam salat. Selalu melalaikan lima waktu. Tetapi ketika punya keinginan untuk berubah, dia ingin mengikuti ukuran nabinya bahwa salat itu harus awal waktu.
Maka bagi orang yang punya target dia harus berubah setelah Ramadan, ia usahakan salatnya di awal waktu. Apalagi laki-laki, ia akan membiasakan diri untuk salat di masjid. Targetnya setelah Ramadan ia akan punya kebiasaan-kebiasaan itu.
Oleh karena itu, sebelum Ramadan ia punya target apa. Selama Ramadan ia jaga betul sebagaimana ia menjaga puasanya. Menjaga puasa itu ketika sudah jauh dari keluarga dan ada kesempatan untuk makan di luar ingat bahwa ia sedang berpuasa. Sama halnya ketika waktu salat tiba disibukkan dengan pekerjaan ia ingat bahwa mau belajar salat di awal waktu. Maka pekerjaan disimpan terlebih dahulu.
Jadi, intinya puasa merupakan latihan untuk memperbaiki diri yang bisa dilakukan dan menjadi milik dirinya. Kemudian menjadi kebiasaan setelah bulan Ramadan. Kuncinya adalah niat. Niat itu bukan hanya diungkapkan pada waktu malam. Kalau mau sukses ketika seorang menargetkan atau meniatkan perubahan hal itu selalu terus dijaga dan dijaga.
Misalnya ibu-ibu rumah tangga yang sudah terbiasa menggosip dan ngerumpi. Apalagi sampai mengarah ke fitnah. Kalau dia mau berubah dia harus menjaga dan berniat tidak akan melakukan hal itu. Ia juga berdoa kepada Allah berjanji untuk tidak lagi bergosip walaupun bertemu dengan siapa-siapa.
31 Juli 2012

follow

Dodol Picnic Garut

Dodol Picnic Garut
Makanan Khas

Apa Motivasi Hidup Anda?